Kamis, 11 September 2014

Software Portable Vs Installer


Kita mungkin sudah terlalu sering melalukan proses instalasi software/aplikasi pada sebuah PC atau laptop. Tapi semakin sering kita melakukannya, apakah tidak jenuh dan capek? Bayangkan saja ketika windows kita mengalami crash/error, yang mau tidak mau kita harus menginstal ulangnya. Berapa banyak aplikasi yang kita butuhkan? dan berapa banyak pula waktu yang kita perlukan? Lalu bayangkan juga jika kita menginstalnya satu-persatu, dan proses instalasi yang kadang begitu 'menyiksa' perasaan? Dan belum lagi ketika proses instalasi tiba-tiba gagal di tengah jalan? STRESS? Ya pastilah...


Tapi semua itu bisa teratasi jika kita menggunakan software portable. Sehingga software portable bisa dijadikan sebagai alternatif pilihanbagi yang nggak mau pusing-pusing dengan proses instalasi yang seringkali bertele-tele, bahkan kadang juga membingungkan kita sendiri.


Perbedaan Antara Software Portable dan Installer
Installer artinya penempatan. Jadi maksudnya adalah menempatkan atau memposisikan software yang dimaksud pada sistem windows. Pada umumnya, setiap software yang terinstal selalu melakukan pendaftaran pada REGEDIT (Registry Editor). Adapun hal yang tercatat dalam regedit tersebut adalah berbagai informasi tentang pengaturan/perubahan setelan pada software terkait.


Makin banyak software yang diinstal, maka makin banyak pula yang tercatat pada regedit. Dan secara otomatis hal ini akan memakan ruang pada memori Hardisk maupun RAM. Sehingga dalam jangka waktu tertentu, memori akan penuh dan kinerja PC akan semakin melambat.


Berbeda dengan installer, software portable jauh lebih praktis tanpa melalui proses instal terlebih dahulu. Sehingga kita bisa langsung menggunakan software tersebut dengan SEKALI KLIK! (atau double click) dari perangkat portable lain, seperti: FlashDisk. Dengan kata lain, software portable bekerja pada lingkungannya sendiri tanpa melibatkan sistem pada windows dan tanpa melakukan proses pendaftaran pada registry.




Ciri dari Software Portable
Ada beberapa ciri yang membedakan antara software installer dengan software portable. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tidak memerlukan instalasi pada windows. Sehingga kita bisa langsung menggunakannya dengan mudah dari driver lain pada saat itu juga dengan sekali klik (atau double click).
  • Tidak menuliskan registry baru atau merubah setingan pada sistem. Kalaupun membuat konfigurasi, biasanya akan disimpan pada direktorinya sendiri dan bukan pada sistem windows.
  • Tidak meninggalkan jejak pada log windows. Setiap aktifitas dari aplikasi yang dijalankan biasanya selalu terekam dalam sistem. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan oleh orang lain untuk disalahgunakan.



Kelebihan Software Portable
Adapun beberapa kelebihan dari software portable adalah:

  • Gratis. Dalam hal ini biasanya pihak pengembang software tersebut membuat 2 versi, yaitu berbayar dan free. Karena pada umumya software portable adalah bersifat open source (free) dan ditujukan untuk pemakaian umum, sehingga tidak dipungut biaya alias gratis menggunakannya.
  • Praktis dan FleksibelKita bisa dengan mudah menyalin atau menyimpan software tersebut ke driver manapun, baik internal maupun eksternalMeskipun windows telah berulang kali diganti, namun aplikasi akan tetap tersimpan dengan aman.
  • Ukuran Lebih Kecil. Dibandingkan dengan versi installer, software portable biasanya memiliki ukuran file yang lebih kecil. Hal ini karena menyesuaikan dengan mobilitas software tersebut. Dengan begitu bisa lebih menghemat tempat.
  • Sistem Tetap BersihAplikasi yang kita install di Windows akan mendaftarkan dirinya ke sistem registry, yaitu sebuah database yang berisi informasi versi, konfigurasi file, alokasi memori aplikasi, dll. Seiring waktu dengan bertambahnya aplikasi serta proses uninstall yang tidak bersih, mejadikan sistem registry penuh dengan sampah yang bisa menyebabkan kerusakan sistem. Sementara software portable tidak mencatatkan registry pada sistem, dengan begitu sistem lebih bersih.
  • Relatif Lebih AmanPertimbangkan ilustrasi berikut: Kita sedang memakai komputer publik, baik di warnet, kampus atau kantor. Kita lalu membuka browser yang sudah terinstall di komputer tersebut. Kemudian melakukan aktifitas blogging, surfing, cek email dan lainnya. Lalu setelah selesai, browser pun ditutup dan kita pulang. Sekilas tidak ada hal penting dari rutinitas tersebut. Tapi bentar dulu teman, semua aktifitas kita sudah tercatat dalam log komputer tadi. Apalagi kalau kita lupa logout dari email atau jejaring sosial kita, bisa jadi akan disalahgunakan oleh orang lain.
Software Portable tidak meninggalkan jejak berarti pada komputer kita. Karena itu, selalu simpan Browser Portable dan IM Portable di Portable Drive kita. Apabila ingin memakai komputer publik, gunakan aplikasi yang kita bawa sendiri. Dengan begitu akan meminimalkan vulnerabilitas kita dalam aktifitas berinternet.





Kelemahan Software Portable
Tak fair rasanya jika menyebutkan kelebihannya saja tanpa menyebutkan kelemahannya.

  • Waktu Loading Awal Agak Lama. Karena software ini bekerja di lingkungannya sendiri, maka membutuhkan waktu agak lama untuk memproses semua konfigurasi hingga selesai. Pada software yang memiliki ukuran kecil, mungkin tidak begitu merasakan dampak tersebut sehingga seolah berjalan secara normal.
  • Rilis Versi Terbaru Agak LambatSoftware portable adalah software reguler yang dibuat lebih ringkas. Jadi proses pembuatannya menunggu software regulernya dirilis lebih dulu. Sehingga seringkali versi terbaru dari software reguler sudah beredar, namun versi portablenya belum ada.
  • Beberapa Fitur DipangkasAda harga yang harus dibayar untuk sebuah portabilitas dan fleksibilitas. Software Portable didesain untuk lebih kecil dan ringkas daripada aplikasi reguler. Karena itu beberapa fitur dipangkas agar ukurannya menyusut.
  • Banyak versi bajakan. Karena rilis versi portable biasanya agak lambat, maka seringkali versi reguler dijadikan korban pembajakan demi mendapatkan sebuah aplikasi yang portable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar